-->

Fakta Ultra Instinct, Transformasi Terbaru Goku

Fakta Ultra Instinct, Transformasi Terbaru Goku

Saat masih kecil dulu, Saya benar-benar heboh setengah mati saat Goku berhasil berubah menjadi Super Saiyan dan menguasainya untuk mengalahkan Frieza. Enggak bisa dipungkiri kalau transformasi Super Saiyan dan perubahan lainnya menjadi salah satu hal yang paling menarik di semesta Dragon Ball.


Udah hampir 26 tahun sejak Goku pertama kali bertransformasi menjadi Super Saiyan dalam Dragon Ball Z. Sejak itu, Goku terus berkembang dan terus berevolusi dengan berbagai bentuk transformasinya. Nah, setelah dua tahun sejak Goku bertransformasi jadi Super Saiyan Blue, Akira Toriyama kembali memanjakan penggemar berat Dragon Ball lewat transformasi terbaru Goku, yaitu Ultra Instinct.

Transformasi terbaru ini sendiri udah sebenarnya diungkap sejak lama dan sukses bikin penggemar Dragon Ball di seluruh dunia penasaran. Sayangnya, informasi soal Ultra Instinct enggak begitu jelas hingga semua terungkap dalam anime Dragon Ball Super episode 110 yang baru aja tayang Minggu (8/10).

Nah, buat lo yang enggak ngikutin seri anime Dragon Ball Super, Saya bakal jelasin fakta-fakta soal transformasi Ultra Instinct yang bakal jadi kartu as terbaru Goku. Cekidot!


1. Bergerak (mengalir) seperti air


Bergerak (mengalir) seperti air

Sesuai namanya, Ultra Instinct (身勝手の極意 - Migatte no Gokui) adalah teknik yang memungkinkan penggunanya untuk menyerang, bertahan, dan bereaksi sendiri tanpa sadar alias berdasarkan insting. Seperti analisis Piccolo dan Gohan dalam Dragon Ball Super Episode 110, Goku bergerak dan bertarung enggak seperti yang normal dilakukannya. Mereka bahkan juga sama sekali enggak bisa merasakan gerakan Goku. Hal ini bisa berarti Goku bukannya bergerak, namun bertarung layaknya air yang mengalir.

Meski begitu, penggunanya enggak bereaksi secara sporadis. Pengguna masih dalam keadaan sadar dan bisa menyusun strategi serta beradaptasi dengan situasi pertarungan. Teknik Ultra Instinct juga memungkinkan penggunanya mengerahkan kekuatan (termasuk daya tahan, kecepatan, akurasi, refleks, dan kai) mencapai potensi maksimalnya. Hal ini pun memungkinkan Goku bisa bereksperimen dengan serangannya, dan enggak nutup kemungkinan juga untuk menggunakan teknik Super Saiyan saat berada di keadaan Ultra Instinct.


2. Perubahan wujud


Perubahan wujud

Beda dari perubahan Super Saiyan sebelumnya, warna rambut Goku saat menggunakan teknik Ultra Instinct enggak berubah. Rambutnya tetap hitam, namun jadi lebih padat dan enggak lemas. Matanya pun berubah warna menjadi perak dengan bentuk yang lebih tegas. Tubuhnya pun mengeluarkan aura berwarna perak yang memancarkan panas, bersama dengan partikel yang melaju ke atas seperti energi yang diberikan seseorang saat Goku menggunakan Spirit Bomb. Enggak cuma tampilan, perubahan Ultra Instinct membuat suara Goku seperti kombinasi antara suara asli dan suara saat dia berada dalam mode Great Ape.

Penampilan Ultra Instinct Goku dalam Dragon Ball Super episode 110 ternyata berbeda dengan poster promosi resmi yang dirilis TOEI. Dalam poster, aura yang dikeluarin Goku berwarna merah dengan siluet biru. Ada kemungkinan kalau apa yang ditunjukkin di poster merupakan teknik Ultra Instinct versi sempurna.


3. Berubah karena Spirit Bomb


Berubah karena Spirit Bomb

Sebagai makhluk hidup terkuat yang konon kekuatannya melebihi God of Destruction, Jiren dengan mudah menangkal Spirit Bomb, teknik andalan Goku selama ini. Hal ini pun bikin Goku kecapean dan semaput saat Spirit Bomb meledak. Saat adegan tersebut, Goku terlihat seperti menyerap energi Spirit Bomb dan bikin dia mampu menguasai Ultra Instinct.

Meski terlihat begitu, nyatanya teori tersebut keliru. Menurut penjelasan Whis, Goku berubah karena semangatnya untuk tetap hidup saat dirinya terkena ledakan Spirit Bomb. Kondisi antara hidup dan mati inilah yang mendorong tekad Goku untuk keluar dari zona nyamannya dan mengeluarkan kemampuan maksimalnya sebagai petarung. Enggak menutup kemungkinan juga kalau Ultra Instinct terpicu oleh kombinasi penyerapan energi Spirit Bomb serta tekad untuk tetap hidup.



4. Teknik kelas dewa


Teknik kelas dewa

FYI, Goku memang jadi makhluk hidup pertama yang mampu berubah menjadi mode Ultra Instinct. Akan tetapi, Goku bukanlah makhluk yang pertama kali menguasai teknik tersebut. Teknik ini pertama kali diperlihatkan oleh Whis saat berlatih melawan Goku dan Vegeta. Teknik ini sendiri udah sejak lama dikuasai oleh para Angel dan tingkatan dewa di atasnya (Grand Priest dan Zen-Oh). Beda dengan Goku, para Angel enggak butuh berubah wujud untuk menguasai teknik Ultra Instinct. Para Angel lalu mengajarkan teknik tersebut kepada God of Destruction.



5. Kekuatan setara God of Destruction


Kekuatan setara God of Destruction

Meski terlihat antusias saat Goku pertama kali memperlihatkan teknik Ultra Instinct-nya, nyatanya Beerus khawatir kalau kemampuan Goku telah melewati dirinya sebagai God of Destruction. Apalagi saat Whis terlihat sangat antusias saat melihat transformasi Goku. Meski udah diajarkan oleh Whis, Beerus dan God of Destruction lainnya belum bisa menguasai teknik Ultra Instinct secara sempurna. Makanya, yang khawatir bukan cuma Beerus, namun juga para God of Destruction yang enggak percaya kalau seorang mortal bisa menguasai teknik tersebut.



6. Bukan bagian dari perubahan Super Saiyan


Bukan bagian dari perubahan Super Saiyan

Meski yang pertama kali melakukan perubahan Ultra Instinct adalah Goku, bukan berarti perubahan ini jadi bagian dari perubahan Super Saiyan. Seperti yang udah Saya  jelasin di atas, bukan cuma Goku yang bisa menguasai teknik ini. Ultra Instinct pun dikuasai pertama kali oleh para Angel. Enggak menutup kemungkinan kalau karakter lain selain Goku, Angel, dan God of Destruction juga bisa menggunakan teknik ini. Bahkan, bisa jadi juga Jiren udah menguasai teknik ini meski enggak diperlihatkannya secara jelas.


7. Terinspirasi dari prinsip bela diri


Terinspirasi dari prinsip bela diri

Teknik Ultra Instinct bisa dibilang terinspirasi dari salah satu prinsip dalam ilmu bela diri, yaitu Mushin. Dalam bahasa Indonesia, Mushin bisa diartikan sebagai "Pikiran Kosong". Konsep ini memungkinkan seseorang bergerak atau merespon gerakan tanpa perlu berpikir dan bereaksi dengan hanya menggunakan instingnya. Tahapan Mushin bisa dikuasai dengan meditasi atau latihan terus menerus. Bedanya, Ultra Instinct yang dikuasai Goku berasal dari tekad untuk tetap hidup, bukan dengan latihan keras seperti yang dilakukannya sebelum menguasai teknik Super Saiyan.

***

Nah, bagaimana pendapat lo tentang transformasi terbaru Goku ini? Apakah lo punya teori seputar teknik Ultra Instinct? Jangan malu buat share opini dan teori lo di kolom komentar, ya!